Sunday, April 15, 2012

I believe in one God, the Father almighty.

I believe in one Lord Jesus Christ, the only Begotten Son of God, born of the Father before all ages. God from God, Light from Light, true God from true God, begotten, not made, consubstantial with the Father; through him all things were made. For us men and for our salvation he came down from heaven, and by the Holy Spirit was incarnate of the Virgin-Mary, and became man.

For our sake he was crucified under Pontius Pilate, he suffered death and was buried, and rose again on the third day in accordance with the Scriptures. He ascended into heaven and is seated at the right hand of the Father. He will come again in glory to judge the living and the dead and his kingdom will have no end. 

I believe in the Holy Spirit, the Lord, the giver of life, who proceeds from the Father and the Son, who with the Father and the Son is odored and glorified, who has spoken through the prophets.
I believe in one, holy, catholic and apostolic Church.
I confess one baptism for the forgiveness of sins and I look forward to the resurrection of the dead and the life of the world to come. 

Amen.

For you yourselves know, brothers, that our acceptance among you was not empty. Instead, having previouly suffered and been treated shamefully, as you know we had confidence in our God, so as to speak the gospel of God to you with much solicitude. for our exhortation was not in error, nor from impurity, nor with deception. but, just as we have been tested by God, so that the gospel would be entrusted to us, so also did we speak, not so as to please God, who tests our hearts. and neither did we, at any time, became flattering in speech, as you know, nor did we seek an oppurtunity for avarice, as God is witness. nor did we seek the glory of men, neither from you, nor from others. and although we could have been a burden to you, as Apostles of Christ, instead we became like little ones in your midst, like a nurse cherishing her children. so desirous were we for you that we were willing to hand over to you, not only the gospel of God, but even our own souls. for you remember, brothers, our hardship and weariness. we preached the gospel of God among you, working night and day, so that we would not be burdensome to any of you. you are witness, as is God, of how holy and just and blameless we were with you who have believed. and you know the manner, with each one of you, like a father with his sons, in which we were pleading with you and closing you, bearing witness, so that you walk in a manner worthy of God, who has called you into his kingdom and glory. for this reaso also, we give thanks to god and without ceasing: because, when you had accepted from us the word of hearing of God, you accepted it not as the word of God, who is working in you who have believed. for you, brothers have became imitators of the churches of God which are at judea, in Christ Jesus. for you too, have suffered the same things from your fellow country men as they have suffered from the Jews, who also killed both the lord Jesus. and the prophets and who have persecuted us. but they do not please God, and so they are adversaries to all men. So we can imagine for waht is our hope, and our joy and our crown of glory? is it not you, before our Lord Jesus Christ at his return? for you are our glory and our Joy.

HAPPY SUNDAY GOD BLESS ME, MY PARENT, MY FAMILY, MY FRIENDS, AND MY BROTHERS also  ALL OF PEOPLE

Wednesday, April 4, 2012

Menghadapi Keraguan dan Harga Diri


Aku menyadari bahwa, sekalipun aku dan teman-teman perempuanku berpegang pada Tuhan dan memberitahu diri sendiri bahwa segalanya akan baik-baik saja, sungguh sulit untuk tidak menyerah pada keraguan. Sebagai makhluk sosial, kadang-kadang aku mendapati, ternyata sulit untuk tidak melihat kelebihan dan kepunyaan orang lain (materi ataupun bukan) dan bertanya-tanya apakah aku bisa lebih baik dari diriku yang sekarang.

Pada usia tertentu, ketika teman-teman sebaya tampaknya sudah lebih “mapan hidupnya” – tinggal nyaman bersama keluarga dan anak-anak, karirnya berhasil, atau, sederhananya, makmur – sungguh menggoda untuk mulai mempertanyakan apa sebenarnya yang kulakukan dengan hidupku. Tentu saja, rancangan agungnya amat jelas: aku adalah anak Tuhan, ada di bumi ini untuk melakukan bagianku di dalam kehendak-Nya dan menyelesaikan pekerjaan yang Ia percayakan kepadaku. Tetapi, kadang-kadang aku bertanya-tanya apakah keadaanku sekarang ini adalah akibat yang harus ditanggung karena mengambil pilihanpilihan yang salah.
 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke
dalam percobaan, ke dalam jerat dan ke
dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan
yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan. Karena akar segala kejahatan
ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang
dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka. (1Tim. 6:9,10)
Aku tidak yakin ada satu titik dalam kehidupan kita ketika kita bisa bilang bahwa kita sudah sepenuhnya mengatasi dilema ini. Hampir sepanjang waktu, rasa harga diri kita diukur dengan seberapa banyak kita bisa mengumpulkan bendabenda materi dan dengan status kita di “dunia nyata”. Waktu masih kuliah, semua orang kelihatannya sederajat denganku, jadi rasa harga diriku sebagai seorang pelajar kurang lebih sama tingginya dengan semua orang lain. Tetapi setelah lulus, ada yang melanjutkan ke strata dua, ada yang mengambil gelar profesional, dan yang lainnya tetap menganggur. Saat itulah harga diri dan keraguan muncul ke permukaan. Kadang-kadang, keraguan dan kurangnya harga diriku merupakan pertanda bahwa aku menginginkan lebih dari yang kubutuhkan. Aku meragukan diriku sendiri dan mungkin tanpa sengaja mengecewakan Tuhan, karena meragukan diri sendiri sama artinya dengan meragukan apa yang bisa Tuhan lakukan. Kita perlu hidup sesuai dengan kemampuan kita. Segala yang kita miliki berasal dari Tuhan. Jika kita bisa
menyeimbangkan kepuasan hati dengan seberapa sedikit atau seberapa banyak kita diberi dan, melalui semua itu, tidak pernah lupa bersyukur kepada Tuhan, aku yakin rasa harga diri kita akan ikut meningkat (Wanita kristen didalam diri kita)

Sumber: S dan L – Amerika Serikat 

Saturday, March 31, 2012

Draw me close to YOU

Draw me close to You
Never let me go
I lay it all down again
To hear You say that I'm Your friend

You are my desire
No one else will do
'Cause nothing else could take Your place
To feel the warmth of Your embrace
Help me find the way
Bring me back to You

You're all I want
You're all I've ever needed
You're all I want
Help me know You are near

Friday, March 23, 2012

IDEALISME MASA MUDA

Dunia punya begitu banyak hal untuk ditawarkan. Aku sungguh beruntung, dibandingkan dengan para pendahuluku, bahwa masyarakat baru saja melalui suatu kelokan sehingga pintu-pintu menuju pendidikan yang lebih tinggi juga terbuka bagi perempuan. Walaupun mengakui bahwa aku seorang yang romantis, aku bukanlah jenis yang berpikiran-lemah. Aku sudah belajar cukup banyak untuk menyadari bahwa ada pencapaian yang lebih besar bagi para wanita dalam dunia di luar rumah. Aku memandang konsep pernikahan tradisional di banyak masyarakat dengan jijik – suatu lembaga yang dibuat oleh laki-laki bagi laki-laki untuk merantai perempuan dengan belenggu tugas-tugas rumah tangga dan untuk mengecilkan peran mereka menjadi obyek kesenangan semata. Aku yakin aku bisa unggul di masyarakat. Aku punya kesempatan dan kemampuan, dan aku ingin melakukannya. 

Di lain pihak, aku tidak siap untuk mencampakkan gagasan tentang pernikahan. Aku tetap perlu dicintai, merasakan hangatnya pelukan yang penuh kasih, bahu kukuh untuk disandari saat aku menangis sedih, dan seorang lelaki untuk berbagi mimpi serta kebahagiaan. Tetapi aku bertekad untuk tidak membiarkan diriku memasuki peran istri yang “tradisional”. Aku yakin bahwa rumah ideal ialah tempat di mana suami dan istri merupakan pasangan yang setara, mengambil keputusan dengan cara yang sama seperti yang kulakukan bersama rekan-rekan kerja dalam berbisnis – dengan banyak tawar-menawar dan kompromi. Aku yakin bahwa pekerjaan rumah tangga harus dibagi setengah-setengah – dibelah tepat di tengah. Aku yakin bisa menjadi wanita karir yang berhasil sekaligus istri yang hebat!

Saat itu tahun 1963, dan sebuah buku baru yang menggemparkan baru saja dilempar ke pasaran. Buku yang ditulis oleh Betty Friedan itu, the Feminine Mystique, menjadi buku terlaris dan mengubah jalannya sejarah dan kehidupan ribuan laki-laki dan perempuan muda. Friedan mendukung pembebasan perempuan dari peran istri/ibu untuk menemukan identitas pribadi mereka sebagai manusia dan terlibat dalam profesiprofesi untuk menjadi orang-orang yang berkembang. Dalam sepuluh tahun, bukunya terjual lebih dari dua juta eksemplar. Aku amat terkesan. Pandangan-pandangannya cocok dengan pandangan-pandanganku, dan aku menerimanya. Itu adalah masa ketika kaum wanita benar-benar melakukan gebrakan-gebrakan penting dalam masyarakat melalui politik, bisnis, pendidikan, hiburan, dan olahraga. Kami semua terseret dalam gerakan Kebebasan Perempuan, bertarung demi kesetaraan hak dan persamaan. Apa maksudnya itu, tak seorang pun di antara kita yang benar-benar tahu. Dalam berondongan kegiatan-kegiatan, aku tidak bertanya pada Alkitab, untuk melihat apa kata Tuhan tentang semua ini. Aku tak mau repot-repot. Tak jadi masalah pada masa sekarang menurutku, tapi suatu saat nanti itu akan terlihat ketika aku sudah menikah.

Apa yang seharusnya menjadi puncak khayalanku ternyata adalah dibangunkan secara kasar pada kenyataan, dan aku menyadari bahwa idealisme-idealisme masa mudaku tidak bisa dijalankan (Wanita dalam Alkitab, Susan Estrada – Pacifica, California, AS)

Sunday, March 18, 2012

The way in my life

1. Never understand my self on what i want to be!
That right who body knows what is become to our life. Expecially with me i dont know what is going on until now, but i knows i standing up in my future and sometimes needed to refreshing my mind to thinking about something. Really life is make crazy and have to wind up for all of. Hence, i don't care what's happening in the present and in the future because i knows God not silent and looking for my stuff. Just trust and forward on Him and do the best it's make me happy.

2. A day to standing on my legs
The day standing on my legs..i don't ever to think of this.Stand up it's mean stand up doesn't have meaning expecially. Just standing, looking, understand and forward, you can gave something.....

3. The way to do are:
  •  seek seek and seek
  • do not care blaming, but need to use those blaming for my progress
  • realize that you are not the right person all times
  • read a lot, Good big think!
  • listen, think, ask, write---su ji pu li
4. Understand each jobs first!
This chapter make me crazy, when i was study some papper i have to three times to understand what is the content and not just only three times more than it..i don't know the papper has highes impact factor or my mind not enough to understand. But i never give up,..try..try..try,,and try more to showed the result and can explain for me...hehehe..just explain for me..at least make my mind understand.

5. Warning!!!!!do not greedy
It's must be concern and nor take easy..continue....(........)

So if you can't do the thing you love, please love the thing you do!!(mrs.Suwirnol S.) the last presentor seminar 1(trainer, consultant and auditor)

Never understand my self on what i want to be!!

The first i shared about what is my dream in my life. I was born in a villages Hutatinggir 25 years ago. I think my life

Friday, March 16, 2012

"Tuhan menciptakan wanita dengan sifat dan karakter yang unik, dan Ia memberi mereka jalan hidup yang berbeda-beda".
Suatu malam di musim panas 2002. Menyeberangi jarak yang cukup jauh,saya dan teman berbincang-bincang di telepon. Percakapan yang sangat luar biasa,dan selama itu, kami memutuskan untuk menulis artikel bersama tentang rasa minder yang kami hadapi, kesadaran yang kami dapatkan melalui Alkitab, dan bagaimana kami bisa menghadapi ketidaksempurnaan sebagai wanita Kristen. Walaupun setiap wanita adalah ciptaan Tuhan yang unik, kita merasakan banyak kekuatiran dan pengalaman yang sama. Yang ingin kami bagikan dengan Anda dalam artikel pendek ini adalah beberapa hal tentang diri kita sendiri yang kami ketahui dengan bantuan Tuhan dan bagaimana kami menemukan jaminan yang diperbaharui ketika tahu bahwa kita tidak sendirian. (WANITA DALAM KRISTEN)
Jangan Berhenti Di Tengah Badai

Pada suatu hari, ada seorang anak yg sedang berkendara dengan ayahnya , spt biasanya mereka bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan si anak yg mengemudikan mobil .

Setelah beberapa puluh kilometer, tiba awan hitam datang bersama angin kencang.
...Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.
"Bagaimana Ayah? Kita berhenti?", si anak bertanya.
"Teruslah mengemudi!", kata sang Ayah.
si anak tetap menjalankan mobil mengikuti perintah ayahnya.
Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun dg derasnya .
Beberapa pohon besar bertumbangan, bahkan ada pohon2 kecil yg diterbangkan angin.
Suasana nya sangat menakutkan.
Banyak kendaraan besar juga mulai menepi & berhenti.
"Ayah...?"
"Teruslah mengemudi, tingkatkan perhatian dan ekstra hati-hati!" kata sang Ayah sambil terus melihat ke depan. Si Anak tetap mengemudi dgn bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan sampai hanya berjarak beberapa meter saja.
Anginpun mengguncang kan mobil kecil itu . Si Anak mulai merasa takut.
Tapi dia tetap mengemudi kan mobil sesuai perintah ayahnya walaupun sangat perlahan.
Setelah melewati bbrpa kilometer ke depan, terasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang.
Setelah beberapa killometer lagi, sampailah mereka di tempat yg kering & mereka melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.
"Silakan kalau mau berhenti sekarang dan keluarlah", kata sang Ayah tiba.
"Kenapa sekarang?", tanya si anak terheran-heran.
"Tengoklan kebelakang agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau tadi berhenti di tengah badai dan angin ribut itu ".
Si anak berhenti & keluar dari mobil , lalu dia menengok jauh ke belakang , disana sana badai masih berlangsung.
Si anak lalu membayangkan bila mereka berhenti dan terjebak , segera diapun berdoa untuk mereka yg masih terjebak di sana , semoga mereka selamat.
Dan disinilah si anak mengerti dan menyadari bahwa jgn pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam suatu ketidakpastian & ketakutan yang sangat , krn kita tak akan tahu kapan badai akan berakhir serta apa yg akan terjadi selanjutnya, lebih baik segera jauhi badai itu sebisa mungkin .
Ibarat nya jika kita sedang menghadapi "badai" kehidupan, maka teruslah berjalan, teruslah berusaha . jangan pernah berhenti, jangan pernah putus asa krn bila tidak maka kita akan tenggelam dlm keadaan yg terus kacau , menakutkan & penuh ketidak-pastian , bagaikan anda berada ditengah-tengah Badai yang sesungguhnya .(Bunda Maria Santa Perawan Suci)

GBU

Biochemical

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”